Wednesday, December 7, 2016

Teriak dalam hati

Raga ini selalu diam tak pernah berontak atau melawan, pikiran ini selalu di peras oleh rasa was-was seperti berjalan di atas batu karang tanpa alas kaki, sakit tak pernah kelihatan berdarah tak pernah dirasakan hanya bisa menahan kepedihan tak ingin semua tahu seberapa perjuangan ini untuk tetap bertahan, yaa bertahan demi sebuah  harapan dan harapan itu sepertinya sirna oleh waktu yg perlahan memangkas harapan demi harapan hanya bisa tertawa dan meneteskan air mata, bingung harus bagai mana, disudahkan atau terus berjalan di atas batu karang ini, entah lah sepertinya harapan itu cuma cerita penghibur hati yg luka ini "dilanjutkan saja, bila mampu dan rasakan ini lah pilihan jalan yg selama ini dipilih.

Hanya lukisan dan tulisan yang bisa merubah suasana, jenuh hanya ini yg bisa di lakukan, terlihat wajah didepan mata tuangkan dalam sebuah imajinasi dimana kita kelak membangun suatu puzzel yg sulit menjadi mudah karena kita ada lah satu dan tapi kita takakan pernah bersatu dan diri ini nekat menyusun puzzel sendirian dengan imajinasi diri dia yang selalu ada di samping raga ini, imajinasi, hanya berteman dan bercinta bersama imajinasi...??? Cukup senang walau hanya imajinasi, sekan hidup dengan nyat membohongi diri ini 

Aku teriak dalam hati "jangan pergi...!!!"

No comments:

Post a Comment